Membaca sejumlah komentar dari beberapa Kompasianers yang
"mendambakan" agar Vita Sinaga membuka suara soal isu Gayus Tambunan,
saya merasa perlu menulis artikel singkat ini.
Apakah
klarifikasi Vita Sinaga, katakanlah begitu, signifikan untuk dinantikan?
Jawabannya ya sekaligus tidak. Saya mulai dari jawaban "tidak" terlebih
dahulu.
Klarifikasi Vita Sinaga tidak lagi signifikan untuk isu "apakah Gayus Tambunan adalah pemilik akun Pakde Kartono".
Juga,
klarifikasi Vita Sinaga tidak lagi signifikan untuk isu "apakah Pakde
Kartono adalah seorang lawyer yang menulis dengan akun Pakde Kartono".
Saya
menyatakan kedua hal di atas tidak signifikan lagi untuk menunggu
klarifikasi Vita Sinaga, karena kedua isu di atas sudah fixed. Ada atau
tidak adanya klarifikasi Vita Sinaga, itu tidak mempengaruhi kesimpulan
bahwa: a) Gayus Tambunan adalah pemilik akun Pakde Kartono; dan b)
pengakuan Vita Sinaga termasuk klarifikasi di akun Pakde Kartono bahwa
Pakde Kartono adalah seorang lawyer, merupakan kebohongan belaka.
Jika
begitu, apa signifikansi "kehadiran" Vita Sinaga? Signifikansinya
adalah menjelaskan tentang natur hubungan dan pertemuannya (bersama
Ifani) dengan Gayus Tambunan.
Penjelasan yang dimaksud di sini adalah penjelasan berkait sejauh mana keterlibatan Vita Sinaga dan Ifani dengan Gayus Tambunan.
Dan
untuk signifikansi di atas, itu di luar wewenang kita sebagai
masyarakat sipil. Dan karena ini berada di luar wewenang kita, maka kita
perlu menyerukan kepada aparat terkait untuk menangkap dan
menginterogasi Vita Sinaga dan Ifani.
Dan karena alasan di atas
pula, saya tidak lagi mengharapkan Vita Sinaga untuk membuka suaranya di
Kompasiana. Jika ia mau, tempat ia memberikan klarifikasi adalah kepada
aparat berwewenang.
Mari serukan kepada pihak berwewenang untuk menangkap dan menginterogasi Vita Sinaga dan Ifani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar