dugaan pucuk muda memiliki kandungan mineral kalsium, fosfor, zat
besi, vitamin C, serat yg tidak larut, lemak, serta protein. Oleh nenek
moyang kita, rebung bambu kuning umum dipakai juga sebagai obat penyakit
kuning/jaundice (Hepatitis A). Pemakaiannya dengan cara tradisional
diwariskan turun temurun. Seperti di ketahui penyakit kuning terkait
dengan ketidakberesan fungsi hati, hingga kerap dikatakan sebagai
“penyakit lever” atau “penyakit liver”.
Rebung bambu kuning memiliki kandungan beberapa hidroksi bemsaldehid,
yakni satu fenol yang serupa dengan beberapa gugusan silimarin serta
kurkumin. Ke-2 gugusan ini bermanfaat juga sebagai anti toksin hati.
Senyawa silimarin sudah lama di pasarkan juga sebagai obat liver atau
obat lever atau sakit hati dengan merk dagang Legalon.
Menurut suatu riset di Jerman, sari rebung bambu dapat melakukan
perbaikan rusaknya sel hati binatang percobaan, yang pada awal mulanya
berniat dirusak dengan toksin hati. Penggunaan rebung dengan cara
tradisional, dikerjakan seperti minum jamu ‘godokan’ (jamu rebus). Resep
yang umum dipakai, satu sisi (bisa satu gelas) irisan rebung bambu
kuning yang telah dikeringkan digabung dengan 10 bagian air. Kombinasi
di rebus hingga mendidih. Seperempat jam sesudah mendidih, pemanas
dimatikan. Dalam situasi masih tetap panas, rebusan disaring serta
didinginkan. Sesudah dingin dapat lagsung diminum. Tiap-tiap minum,
takarannya yaitu sepertiga gelas ; dapat diminum sampai tiga kali satu
hari. Lantaran terasa agak asam, dapat ditambahkan gula. Bila air
rebusan telah habis, ampas rebung dapat dipakai lagi (di rebus lagi)
hingga tiga kali. (Wahyono, Fakultas Biologi Farmasi UGM – TRUBUS)
Rebung bambu kuning bisa dikonsumsi dan bisa dipakai juga sebagai
obat liver atau hepatitis, Sedang daun Bambusa vulgaris ini umumnya
dipakai juga sebagai obat penurun panas. Getahnya untuk menyembuhkan
demam serta hematuria. Tunas pohon bambu kuning untuk menyembuhkan
kencing batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar