Minggu, 15 November 2015

liver

dugaan pucuk muda memiliki kandungan mineral kalsium, fosfor, zat besi, vitamin C, serat yg tidak larut, lemak, serta protein. Oleh nenek moyang kita, rebung bambu kuning umum dipakai juga sebagai obat penyakit kuning/jaundice (Hepatitis A). Pemakaiannya dengan cara tradisional diwariskan turun temurun. Seperti di ketahui penyakit kuning terkait dengan ketidakberesan fungsi hati, hingga kerap dikatakan sebagai “penyakit lever” atau “penyakit liver”.
Rebung bambu kuning memiliki kandungan beberapa hidroksi bemsaldehid, yakni satu fenol yang serupa dengan beberapa gugusan silimarin serta kurkumin. Ke-2 gugusan ini bermanfaat juga sebagai anti toksin hati. Senyawa silimarin sudah lama di pasarkan juga sebagai obat liver atau obat lever atau sakit hati dengan merk dagang Legalon.
Menurut suatu riset di Jerman, sari rebung bambu dapat melakukan perbaikan rusaknya sel hati binatang percobaan, yang pada awal mulanya berniat dirusak dengan toksin hati. Penggunaan rebung dengan cara tradisional, dikerjakan seperti minum jamu ‘godokan’ (jamu rebus). Resep yang umum dipakai, satu sisi (bisa satu gelas) irisan rebung bambu kuning yang telah dikeringkan digabung dengan 10 bagian air. Kombinasi di rebus hingga mendidih. Seperempat jam sesudah mendidih, pemanas dimatikan. Dalam situasi masih tetap panas, rebusan disaring serta didinginkan. Sesudah dingin dapat lagsung diminum. Tiap-tiap minum, takarannya yaitu sepertiga gelas ; dapat diminum sampai tiga kali satu hari. Lantaran terasa agak asam, dapat ditambahkan gula. Bila air rebusan telah habis, ampas rebung dapat dipakai lagi (di rebus lagi) hingga tiga kali. (Wahyono, Fakultas Biologi Farmasi UGM – TRUBUS)
Rebung bambu kuning bisa dikonsumsi dan bisa dipakai juga sebagai obat liver atau hepatitis, Sedang daun Bambusa vulgaris ini umumnya dipakai juga sebagai obat penurun panas. Getahnya untuk menyembuhkan demam serta hematuria. Tunas pohon bambu kuning untuk menyembuhkan kencing batu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar